Kucing memang terlihat lucu dan menggemaskan.
Tak heran jika banyak orang tertarik memelihara kucing. Tapi siapa yang menyangka kalau ternyata dibalik wajahnya yang imut itu, ada bahaya yang dibawanya.
Ada beberapa bahaya memelihara kucing yang jarang orang ketahui. Jadi, sebelum kamu memutuskan untuk mengadopsi kucing, sebaiknya perhatikan dulu penjelasannya di bawah ini.
Apa Saja Bahaya Memelihara Kucing?
Jika dirawat dengan benar, kucing bisa menjadi teman yang menyenangkan.
Tapi jika tidak, justru kucing bisa menimbulkan bahaya yang mengancam dirimu. Memang, ada beberapa bahaya dari memelihara kucing. Berikut adalah di antaranya:
1. Toksoplasma
Ini adalah bahaya yang paling utama dari memelihara kucing. Parasit toksoplasma gondi yang dibawakan kucing bisa mengakibatkan rusaknya organ reproduksi.
Banyak kasus kemandulan disebabkan oleh parasit ini. Selain menyebabkan kemandulan, parasit ini juga bisa menyebabkan kecacatan pada janin dalam kandungan.
Lihat juga kenapa kucing takut air
Jadi, jika kamu adalah wanita yang belum pernah hamil atau sedang mengandung, maka sebaiknya kamu menjauhi kucing.
Sebenarnya, toksoplasma bisa disebar melalui banyak faktor, tapi kucing adalah salah satu yang paling besar presentase penularannya.
2. Asma
Memelihara kucing juga sering dikaitkan dengan masalah sistem pernapasan, salah satunya adalah asma. Banyak yang menganggap enteng penyakit asma padahal penyakit ini sangat berbahaya, sama halnya dengan tokso.
Jika gagal napas, asma bisa mengakibatkan kematian. Bulu kucing memang mudah rontok dan akan mudah terhirup saat bernapas.
Padahal, bulu kucing bisa jadi membawa virus atau bakteri. Jika kamu menderita penyakit asma, sebaiknya jauh-jauh dari kucing apalagi kalau kucing tersebut mengalami kerontokan.
3. Radang Paru-paru
Salah satu bahaya memelihara kucing adalah mengakibatkan radang paru-paru. Sebenarnya, ini masih ada kaitannya dengan toksoplasma di mana ia menjalar menginfeksi paru-paru.
Infeksi inilah yang mengakibatkan radang dan iritasi pada paru-paru. Jika terjadi infeksi pada paru-paru, oksigen yang terserap akan terhambat.
Hal ini bisa menyebabkan sulit bernapas. Resiko terburuknya bahkan bisa berujung pada kematian.
4. Pembesaran Hati / Liver
Hati termasuk organ tubuh paling penting terutama untuk sistem metabolism dalam tubuh. Bahkan, hati juga menjadi pusat sistem metabolism yang teraktif di dalam tubuh.
Jika tokso dari bulu kucing menyerang hati, maka bisa mengakibatkan rusaknya jaringan dan hati akan gagal bekerja menguraikan hemoglobin untuk menyaring racun & darah.
Apabila dibiarkan, hati bisa menjadi bengkak bahkan rusak. Lebih jauh lagi, kucing juga cukup berbahaya bagi orang yang menderita penyakit kucing bahkan ini rentan sekali menyebabkan kematian.
5. Rabies
Rabies sangat identik dengan anjing. Tapi, rabies juga bisa terjadi pada kucing. Salah satu bahaya dalam memelihara kucing adalah terkena penyakit rabies. Rabies sendiri disebabkan adanya virus lissaviruses.
Virus ini bisa menular ke hewan lain atau bahkan manusia melalui air liur , gigitan dan juga cakaran. Padahal, kucing sangat sering mencakar-cakar atau bahkan menggigit pemiliknya. Jadi, pemilik kucing memiliki resiko lebih tinggi terkena penyakit rabies.
6. Ringworm
Ringworm adalah bahasa keren dari istilah kurap. Ini merupakan penyakit kulit. Penyakit ini sering dikaitkan dengan kucing. Jika kulit kucing terserang ringworm, maka akan timbul jamur.
Kemudian bulunya akan rontok. Penyakit ringworm ini bisa menular ke manusia yang menyentuhnya. Efeknya akan merasa gatal, panas, pedih dan juga kemerahan berbentuk melingkar seperti cincin (ring).
Pada beberapa kucing, ringworm sering disebabkan telur cacing yang sudah menginfeksi kulit. Untuk mencegah bahaya memelihara kucing ini, kamu harus selalu menjaga kebersihan kandang.
7. Penyakit Cakar Kucing
Tanpa disadari, kucing juga sering membawa penyakit yang biasa disebut penyakit cakar kucing.
Ini adalah penyakit yang disebabkan bakteri Bartonella Henselae di mana bakteri ini ditularkan oleh kucing ke manusia dari cakaran atau gigitannya.
Kadang bahkan sering, kita memegang kucing lalu memegang makanan tapi lupa basuh tangan terlebih dahulu. Ini awal mula penyebaran bakteri tersebut.
Jika bakteri itu telah menginfeksi tubuh, akan terlihat benjolan kecil kurang lebih 10 hari dan disertai radang, muntah, pusing dan demam.
Jika gejala-gejala tersebut muncul, maka sebaiknya segera hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
8. Alergi
Resiko memelihara kucing selanjutnya adalah timbulnya alergi. Ini biasanya terjadi akibat bulu kucing yang rontok bertebaran di sekitar kita seperti meja, sofa, lantai, dll. Jika bulu-bulu tersebut terhirup saat kita bernapas, maka bisa mengakibatkan alergi.
Gejalanya bermacam-macam. Misalnya adalah mata berair, gatal-gatal, sesak napas, batuk, bersin, dll.
9. Diare
Percaya gak percaya, memelihara kucing ternyata bisa memicu terjadinya diare. Jika makanan terkena kucing seperti dijilat, lalu makanan itu tanpa sengaja kita makan, ada bakteri yang masuk ke tubuhmu.
Bakteri tersebut yang mengakibatkan infeksi pada saluran pencernaan. Salah satu efeknya adalah terjadinya diare.
Untuk itu, jika kamu memelihara kucing, sebaiknya selalu tutup makanan atau jauhkan makanan dari jangkauan kucing seperti ditaruh di kulkas, lemari, dll.
10. Infeksi
Infeksi juga bisa disebabkan oleh kucing. Yang dimaksud di sini adalah bulu kucing. Infeksi ini sifatnya luas. Sayangnya, gejalanya sering kali tak terlihat.
Kalaupun ada, biasanya sering diabaikan banyak orang. Padahal, jika gejala tersebut diabaikan, infeksi akan semakin serius. Infeksi yang disebabkan oleh bulu kucing bisa meliputi infeksi hati, memar kulit, demam dan hidrosephalus.
Tips Memelihara Kucing yang Aman
Memelihara kucing memang banyak resiko dan bahayanya. Tapi jika kamu memang benar-benar ingin memelihara kucing, ada beberapa tips agar kamu terhindar dari bahaya tersebut:
1. Melakukan Perawatan Berkala
Yang paling penting adalah kamu selalu menjaga kebersihan kucing dari berbagai kotoran seperti debu, bekas tinja, bekas air kencing, dll.
Untuk menjaga kebersihannya, kamu bisa memandikannya seminggu sekali atau 2 minggu sekali.
Perlu juga mengelap area tertentu pada kucing seperti wajah, telapak kaki, dan kuping menggunakan tisu basah. Menyisir bulu kucing juga sangat diperlukan.
2. Memerikasakan ke Dokter
Sebagaimana manusia yang harus memeriksakan kesehatannya secara rutin, kucing juga perlu cek kesehatan. Oleh karena itu, kamu harus rutin memeriksakan kucing kesayanganmu ke dokter hewan.
Lihat juga bau yang tidak disukai kucing
Kucingmu juga mungkin akan diberikan vaksin dan juga vitamin agar daya tahan tubuh lebih bagus sehingga sulit terjangkit penyakit.
3. Memberi Makanan Sehat
Intinya, kamu harus membuat kucingmu selalu sehat. Salah satunya adalah dengan memberinya makanan sehat. Jangan pernah memberi kucing mentah, tapi usahakan memberinya daging matang. Selain itu, kebersihan wadah makanan juga harus terjaga.
Dengan tips di atas, kucing peliharaanmu akan selalu sehat. Jika kucingmu sehat dan terawat, maka bahaya memelihara kucing bisa diminimalisir.
Jadi, memelihara kucing tidaklah dilarang selagi kamu bisa merawatnya dengan baik dan benar. Setelah mengetahuinya, kini kamu harus lebih berhati-hati lagu dalam merawat kucing kesayanganmu.