Kalimantan adalah pulau yang memiliki hutan yang begitu banyak dan luas. Hutan di Kalimantan didiami begitu banyak satwa, termasuk beberapa satwa langka. Salah satu binatang yang menghuni hutan Kalimantan adalah kucing merah.
Kucing satu ini sayangnya sudah tidak banyak ditemukan karena kucing asal Kalimantan ini sudah masuk dalam daftar hewan langka di Indonesia.
Ingin tahu seperti apa sebenarnya kucing merah? Ataukah ada dari Anda yang berniat ingin memeliharanya? Simak informasinya berikut ini.
Histori Kucing Merah
Mengapa disebut kucing merah? Mungkin ada beberapa dari Anda yang masih bertanya-tanya dan merasa asing mendengar jenis kucing yang satu ini. Jika Anda ingin menjumpainya, Anda bisa datang ke Pulau Kalimantan karena habitat asli kucing merah adalah di hutan rimba Kalimantan.
Menurut cerita, kucing merah sudah ada sejak 4 juta tahun yang lalu. Jumlahnya dulu banyak tetapi karena tidak dapat beradaptasi. Kucing merah akhirnya jumlahnya semakin menurun dan sekarang sudah tinggal hitungan jari. Pantas saja jika sekarang kucing yang memiliki nama lain kucing borneo ini adalah kucing yang langka.
Lihat juga fakta kucing hitam putih yang lucu
Menurut para ahli, kucing merah adalah peranakan dari kucing emas. Kucing emas adalah kucing liar yang juga hidup di hutan. Biasanya, kucing emas ini ditemukan di daerah hutan Sumatra.
Baik kucing merah maupun kucing emas dulunya bertempat tinggal di kawasan Asia Tenggara. Entah karena suatu sebab apa, peranakan kucing emas ini menjadi terpisah sehingga memunculkan peranakan dengan nama berbeda, yaitu kucing merah.
Habitat Kucing Merah
Kucing merah dikenal sebagai hewan langka yang menempati Pulau Kalimantan. Tidak banyak orang yang pernah menjumpainya. Jikalau beruntung, Anda bisa menemukan kucing khas Kalimantan ini di pedalaman hutan rimba.
Menurut para ahli, sebenarnya habitat asli dari kucing Kalimantan tidak hanya di Indonesia saja. Kucing ini juga dapat ditemukan di hutan tropis daerah Malaysia.
Sayangnya, habitat kucing liar Kalimantan ini sudah tak seindah dulu sehingga kawanan dari kucing juga dipertanyakan keberadaannya.
Entah ada di Indonesia atau Malaysia, yang terpenting sekarang kita wajib menjaga habitat kucing merah agar jumlahnya tidak terus-terusan menurun dan menjadi hewan yang punah.
Karakter Fisik Kucing Merah
Tidak semua orang tahu seperti apa kucing merah ini sebenarnya. Jika Anda pernah melihat, mungkin beberapa dari Anda hanya melihatnya di gambar saja.
Sedangkan di alam nyata, hanya orang yang beruntung saja yang mampu menemukannya. Seperti apa ya kira-kira ciri fisik kucing Kalimantan menurut para ahli.
- Warna
Disebut kucing merah karena kucing asal Kalimantan ini memiliki bulu yang berwarna merah. Sebenarnya, warna bulunya tidak semua merah karena warna coklat yang lebih mendominasi. Lebih tepatnya jika ditanya soal apa warna bulu dari kucing merah adalah warna coklat kemerah-merahan.
Tetapi, tidak semua kucing merah menawarkan bulu yang senada. Menurut ahlinya ada juga kucing sejenis yang warnanya lebih gelap, yaitu keabu-abuan. Warna bulunya juga terbilang unik karena bulu bagian bawah terlihat lebih pucat dibanding dengan bulu yang menyelimuti seluruh badan yang tampak.
- Tubuh
Berbeda dengan kucing rumahan yang cenderung memiliki badan ukuran sedang, kucing merah ini konon kabarnya memiliki badan yang cukup besar untuk ukuran kucing biasa karena panjang tubuhnya mencapai 55 cm dengan berat sekitar 4 kg.
Bentuk tubuhnya ramping dan panjang membuatnya lincah ketika berlari mengejar mangsanya. Ada yang membuat tubuhnya begitu unik, meskipun disebut kucing merah, nyatanya telinganya berwarna coklat tua. Sedangkan, pada bagian ekornya cenderung putih dengan sedikit bintik-bintik hitam.
Sifat Kucing Merah
Sebagai kucing yang sudah menjelajahi hutan belantara, sifat kucing merah sudah pasti berbeda dengan kucing lainnya terlihat manja dan penurut. Kucing merah memiliki sifat yang sesuai dengan habitat tempat tinggalnya yaitu liar.
Pada saat ada gangguan, kucing yang merupakan peranakan dari kucing emas ini bisa saja menyerang siapa saja yang didekatnya. Sifatnya yang cenderung liar membuat kucing merah lebih suka berkelana malam hari untuk mencari santapannya. Makanannya bisa berupa tikus atau bangkai binatang.
Penyebab Kucing Merah Langka
Sudah disinggung sebelumnya bahwa kucing merah khas Kalimantan ini termasuk hewan yang hampir punah. Padahal jika dilihat dari riwayatnya, kucing merah ini seperti kucing yang lainnya yang mudah melahirkan dalam waktu yang relatif singkat.
Untuk peranakannya juga bisa mencapai 3 ekor. Bukankah mudahnya kucing borneo ini berkembang biak menjadi salah satu alasan seharusnya ia tidak termasuk dalam daftar hewan langka. Apa sebenarnya yang menjadikannya sebagai hewan yang langka?
Alasan utamanya adalah sulitnya kucing merah untuk beradaptasi menghadapi jaman modern. Di zaman ini banyak hutan yang sengaja dibuat untuk kepentingan manusia. Dengan begitu,tempat tinggalnya akan semakin sempit.
Lihat juga fakta kucing putih mata biru
Kucing merah akan kesulitan mencari tempat untuk singgah serta makanan sehingga ia pun tidak dapat bertahan hidup.
Kemungkinan yang kedua yang menyebabkan kucing merah diujung kepunahan adalah perburuan liar. Banyak pemburu yang sengaja menangkapnya demi tujuan tertentu. Entah hanya untuk diambil bagian tubuhnya atau dijual untuk mendapatkan uang jutaan rupiah.
Yang terpenting, apapun alasannya, kucing merah adalah hewan yang patut dilindungi. Coba Anda lihat sekarang, untuk menjumpainya saja, para ahli sangatlah kesulitan. Apalagi berusaha untuk melestarikannya.
Tentunya dibutuhkan niat dan usaha yang begitu keras demi terus menjaga keberlangsungan hidup si kucing merah. Sebagai manusia, Andapun juga tidak boleh serakah.
Jangan mengeksplorasi hutan berlebihan karena bisa merusak habitat dari hewan, termasuk kucing merah asal Kalimantan. Ingin kucing merah tetap ada, lindungi hutan mulai sekarang!
Kucing merah, salah satu kucing yang tinggalnya di daerah hutan Kalimantan. Sayangnya, kucing hutan ini sekarang masuk dalam daftar hewan langka.